‎Mesuji — Dalam upaya pencegahan dan penurunan angka stunting di wilayah pemerintahan desa, Desa Harapan Jaya, Kecamatan Simpang Pematang, menggelar Rembuk Stunting yang hasilnya akan diintegrasikan ke dalam Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDes) tahun 2026.

‎Rembuk Stunting ini menjadi forum strategis untuk merumuskan langkah-langkah konkret dalam mengatasi masalah gizi kronis pada anak. Acara dibuka langsung oleh Kepala Desa Harapan Jaya, Didik Hermanto, didampingi Sekretaris Desa, perangkat desa, pendamping desa, serta kader kesehatan dari Puskesmas setempat.

Fokus pembahasan meliputi identifikasi akar permasalahan stunting di tingkat desa, evaluasi program yang telah berjalan, serta perancangan program inovatif yang lebih efektif. Diskusi berlangsung secara partisipatif dengan melibatkan berbagai pemangku kepentingan, sehingga solusi yang dihasilkan diharapkan sesuai dengan kondisi nyata di lapangan.

‎Hasil dari rembuk ini akan menjadi dasar penyusunan RKPDes 2026. Dengan demikian, alokasi anggaran dan program kerja desa di tahun mendatang akan lebih terarah serta berdampak signifikan terhadap peningkatan status gizi dan kesehatan anak-anak di Desa Harapan Jaya.

“Kami menyadari bahwa persoalan stunting adalah tanggung jawab bersama yang harus ditangani sejak dini melalui edukasi, intervensi gizi, serta penguatan peran keluarga dan kelembagaan desa. Desa Harapan Jaya berkomitmen menurunkan angka stunting melalui program terintegrasi lintas sektor. Ini bukan hanya program, tetapi investasi masa depan generasi kita,” ujar Kades Harapan Jaya, Didik Hermanto, dalam sambutannya, Kamis (10/9/2025).

‎Ia juga menegaskan komitmennya untuk mewujudkan generasi sehat dan berkualitas melalui langkah-langkah pencegahan stunting yang terencana dan berkelanjutan.

Sementara itu, Kepala UPTD Puskesmas Simpang Pematang menekankan pentingnya sinergi antara sektor kesehatan, pemerintah desa, dan masyarakat dalam melakukan deteksi dini, edukasi gizi, serta pemantauan tumbuh kembang balita. (red)